Tampilkan postingan dengan label MANAJEMEN PROYEK. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label MANAJEMEN PROYEK. Tampilkan semua postingan

Minggu, 14 Juni 2015

Cara Mendapatkan Uang Dollar (USD $) dengan Smartphone Android "Gratis"

Kabar gembira bagi Anda pemilik smartphone Android karena kini anda bisa mendapatkan uang Dolar dengan hanya bermodalkan hp Android tersebut. Smartphone Android dikenal dengan banyaknya koleksi aplikasi dan game. Salah satu yang menjadi favorit saya adalah aplikasi penghasil uang dolar untuk Android. Tidak tanggung-tanggung bro, yang dikasih berupa mata uang dollar Amerika Serikat (USD$).
Whaff Reward
Tapi, aplikasi yang memberi uang dolar di Android juga tidak sedikit dan tidak semuanya benar-benar memberi pembayaran. Nah, kali ini saya akan memberi info aplikasi penghasil dollar terbaik dan bagaimana cara mendapat uang dollar dengan HP Android kesayangan anda.
Adalah Whaff Rewards, sebuah aplikasi ponsel Android yang terbukti membayar para anggota (member) resminya. Dengan WHAFF ini, kita bisa dengan mudah dan cepat menghasilkan dolar secara gratis dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.

Syarat dan ketentuannya adalah punya HP Android yang konek dengan internet, bisa kuota gratisan atau wifi hotspot. Tugasnya sangat mudah. Cukup lakukan semua yang diinginkan pihak WHAFF, seperti menyukai halaman Facebook, menulis ulasan ataupun mengunduh aplikasi keren dan game seru untuk Android.

Lalu bagaimana cara mendaftar di Whaff Rewards untuk mendapatkan uang dollar dari smartphone Android Anda? Nah, bagi anda yang tertarik untuk bergabung di WHAFF dan mulai mendapatkan banyak dollar gratisan, silahkan ikuti langkah-langkahnya berikut ini:

1. Buka "Google Play Store" di smartphone Android anda. Selanjutnya ketikkan "Whaff Rewards" pada tempat pencariaannya. Jika sudah ketemu, maka silahkan donwload dan install seperti gambar di bawah ini.
Whaff Reward
2. Setelah terpasang, jalankan aplikasi WHAFF dari Android anda. Silakan baca-baca terlebih dahulu welcome screen yang muncul. Lalu, tap “Masuk” atau “Login” menggunakan akun Facebook anda. Anda tidak perlu kuatir karena aplikasi ini aman dan resmi.
Whaff Reward
3. Ijinkan WHAFF Rewards mengakses profil Facebook anda agar anda langsung terdaftar di WHAFF secara otomatis.
Whaff Reward
Pada tahap ini anda sudah resmi terdaftar di aplikasi WHAFF, namun belum bisa mencari pundi-pundi dolar.
Agar menjadi full premium member di WHAFF, silakan isi kolom ‘Kode Undangan‘ atau ‘Invitation Code‘ dengan kode khusus yaitu: BI62768
Whaff Reward
Selamat! Anda langsung mendapat bonus dolar gratis sebesar $0,30 yang masuk ke akun WHAFF baru anda. Lihat saja di pojok kanan-atas sudah berganti dari $0 menjadi $.30
Whaff Reward
Sekarang anda sudah bisa mencari dolar lain di WHAFF. Caranya gampang, cukup buka semua pick yang ada di aplikasi WHAFF Rewards, yakni PICK PREMIUM, PICK WHAFF, PICK LAIN, PICK KEBERUNTUNGAN dan jangan lupa buka bagian KEHADIRAN setiap harinya.
Whaff Reward
Memang pada PREMIUM dan WHAFF ini dolar yang dihasilkan lebih besar, dan akan tetap diberikan setiap harinya jika anda menjalankan aplikasi atau game yang sudah terpasang, tentu saja melalui aplikasi WHAFF dan koneksi internet lancar.
Whaff Reward
Akan tetapi, anda juga harus memperhitungkan pick-pick lain, karena semuanya memberi anda dollar tak terduga, khususnya pada PICK KEBERUNTUNGAN.
Cara termudah mendapat dolar WHAFF setiap hari adalah dengan selalu cek kehadiran (ATTENDANCE), yaitu buka aplikasi WHAFF setiap hari.
Whaff Reward
Seperti terlihat pada gambar di atas, manfaatkan juga cara mendapat tambahan dolar WHAFF dengan jalan “Undang Teman“, yakni melalui Facebook, SMS, E-mail, Line, Instagram, Twitter dan sebagainya.
Itulah cara daftar menjadi member WHAFF. Dengan menyimak tips-tips di atas, saya yakin dalam beberapa hari saja anda sudah bisa menghasilkan cukup banyak saldo dollar di akun WHAFF baru anda. Nah, setelah punya saldo, bagaimana cara mengambil pembayaran dari WHAFF?
Cara mengambil dolar WHAFF sangat mudah. Anda bisa mengirim dolarnya ke rekening PayPal, atau tukarkan dengan kupon hadiah yang tersedia. Anda bisa leluasa memilihnya.

Berikut ini dokumentasi saat saya mengambil pembayaran dollar dari WHAFF ke PayPal (Proses meminta dollar dari WHAFF)
Whaff Reward
Ini bukti pembayaran ke PayPal terbaru per 18 Mei 2015:
Whaff Reward
Dollar telah masuk ke rekening PayPal – Tgl 12 Mei ditransfer ke bank
Whaff Reward

Demikian cara mudah dan cepat menghasilkan uang dollar dengan Android menggunakan aplikasi Whaff Reward. Selamat mencoba, semoga info singkat ini bermanfaat. Ada pertanyaan? Silakan tinggalkan komentar anda. Dan kalau artikel ini bermanfaat, mohon sebarkan ke teman-teman anda melalui medsos yang tersedia.
Terima kasih.

Senin, 15 April 2013

CONTOH PERHITUNGAN RAB PLAT BETON

Teknik Sipil - Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan diekeluarkan oleh Badan Standardisasi Nasional dengan nomor SNI 7394:2008. Sesuai dengan judulnya SNI maka didalamnya berisi perhitungan harga satuan pekerjaan beton. Pembaca yang saya hormati, pada kali ini kami akan sedikit menuliskan bagaimana cara menghitung dak beton, juga sering disebut plat beton atau bisa disebut juga plat lantai beton. Kami batasi bahwa yang kami maksud hitungan bukanlah cara hitung kekuatan dak beton, akan tetapi dari SNI yang akan kami sajikan nantinya kita coba uraikan beberapa informasi yang semoga dapat bermanfaat bagi anda sekalian. Baiklah langsung saja kita ke TKP, pada SNI 7394:2008 dan lebih tepatnya pada halaman 12 pada poin nomor 6.32 Membuat 1 m3 plat beton bertulang (150 kg besi + bekisting). 

Analisa Harga Satuan Membuat 1 m3 Plat Beton Bertulang (150 kg besi + bekisting)
Kita lihat table, dalam perhitungan harga satuan plat beton secara garis besar ada 2 komponen utama yaitu komponen bahan dan komponen tenaga kerja. Dimana komponen bahan terdiri dari 3 bagain utama yaitu beton, begisting atau cetakan beton sekaligus perancah (tiang penyangga) dan komponen bahan yang ketiga adalah besi beton.
Keterangan table



Tabel 51.2 Tabel Hubungan Kelas Kayu Dengan Berat Jenis
Dari table 51.2 dapat anda ketahu bahwa semakin berat sebuah kayu, maka semakin baik kayu tersebut. Sedangkan yang dimaksud indeks adalah jumlah kayu kelas III yang dibutuhkan untuk membuat 1m3 beton, yang dalam hal ini berarti Untuk membuat 1m3 plat beton dibutuhkan kayu kelas III sejumlah 0.32 m3.

Paku 5 cm – 12 cm: Kami sangat yakin pada poin ini anda sudah faham. Yaa…. paku yang dimaksud adalah paku besi yang biasa kita dapatkan ditoko bahan bangunan, biasanya yang tersedia dipasaran adalah paku dengan ukuran panjang memakai satuan inch. Yang dimaksud dalam tabel tersebut berarti adalah dalam membuat 1 m3 plat beton dibutuhkan paku sejumlah 3.2 kg.

Minyak begisting : Salah satu fungsi utama minyak ini berfungsi agar begisting tidak menempel dengan kuat pada beton yang sudah dicor, artinya bahwa tujuan penggunaan minyak ini adalah supaya ketika pembongkaran begisting setelah selesai pengecoran begisting mudah dibongkar tidak rusak dan selanjutnya dapat digunakan lagi untuk pengecoran. Penulis kurang tahu minyak begiting yang tersedia dipasaran seperti apa dan seberapa mudah didapatkan pada toko-toko bahan bangunan diwilayah anda. Hanya penulis pernah mengganti minyak begisting ini dengan oli bekas dicampur`dengan solar, hasilnya menurut penulis tidak mengecewakan. Artinya dari table ini adalah bahwa dalam membuat 1 m3 plat beton dibutuhkan minyak begisting 1.6 liter.

Besi beton polos : Sudah pernah kita uraikan apa itu besi beton polos, yang jelas adalah besi beton yang polos adalah tidak bersirip atau ulir atau deform. Dalam SNI ini tidak disebutkan diameter dari besi tersebut akan tetapi berapapun diameter yang digunakan berat yang dimaksud adalah 157.5 kg.
PC, PB, KR : Yang dimakasud PC, PB, KR dapat anada lihat di table 51.3. Artinya PC (semen) bahwa dalam membuat 1 meter kubik plat beton dibutuhkan semen 336 kg, nah kalau semen 336 kg ini berapa zak, anda hitung sendiri ya untuk PB dan KR saya yakin anda sudah paham.

Plywood 9 mm : Biasa disebut juga multipleks dengan tebal 9mm, dipasaran tersedia dengan ukuran 1.2 m x 2.4 m tiap lembarnya. Dolken kayu galam, f (8-10) cm, panjang 4 m : ini digunakan untuk tiang penyangga begisting jadi bisa digunakan apapun itu asalkan kuat. Di banyak tempat untuk tiang penyangga plat ini digunakan bamboo. Tenaga kerja : sama seperti tulisan kita terdahulu.

Pembaca, kami sangat menyarankan agar anda membaca dahulu SNI 7394:2008, diharapkan dengan itu bahwa tulisan kami ini dapat dipahami dan dapat digunakan secara optimal. Terutama sekali baca pada poin nomor 1 dengan sub judul RUANG LINGKUP (halaman 1) sampai dengan poin nomor 5 dengan sub judul PERSYARATAN TEKNIS (halaman 3). Secara garis besar sebagaimana tulisan kita terdahulu, kami sajian dulu SINGKATAN ISTILAH.

Kolom (a), (b), dan (c)merupakan bersumber dari SNI 7394:2008 dan yang diperlukan setelah ini adalah kolom (d) dan Kolom (e).

Harga satuan (d): merupakan harga masing-masing komponen penyusun pembuatan plat beton. Pada table harga satuan ini hanya pemisalan dari penulis, sedangkan yang harus anda lakukan adalah mengganti harga satuan tersebut di atas dengan harga satuan di daerah dimana anda mengerjakan rumah yang tentu saja bervariasi tergantung dimana anda akan membangun rumah. Harga (e): merupakan hasil perkalian indeks volume pekerjaan(c) dengan harga satuan (d)

Total harga merupakan biaya keseluruhan biaya yang diperlukan untuk membuat 1 meter kubik plat beton sampai jadi, dimana hal ini juga berarti sampai dengan pembongkaran begisting (cetakan beton). Pada  didapatlkan harga plat beton tiap meter kubik Rp 4.067.055
Tentu saja hal ini dengan asumsi bahwa harga satuan material dan tenaga sesuai dengan yang tercantum di kolom (d) dan besi yang dibutuhkan adalah 157.5kg.


Cara menghitung RAB Volume pekerjaan

I. Pekerjaan Awal
  1. Teknik Sipil - PengukuranYang dimaksud dengan pengukuran adalah sebelum memulai pekerjaan, untuk menentukan posisi dari bangunan dilakukan pengukuran batas-batas, volume pengukuran adalah dihitung dg satuan lumpsum, missal diperkirakan dikerjakan 2 hari dengan 2 tukang, sehingga perhitungan sbb ,upah tukang Rp.50.000, maka biaya 50.000 x 2 x 2 = Rp. 200.000.
  2. Bowplank Digunakan untuk membantu menentukan As atau letak titik dari bangunan, dengan cara membuat pagar menggunakan papan2/15 dipaku pada kayu ukuran 5/7 sebagai tiang, dibuat dengan jarak 1 meterdari as bangunan dipasang keliling bangunan. Misal rumah ukuran 6 x 7 , maka volume bowplank adalah (6+1+1) + (7+1+1) =17m. Harga dan kebutuhan material dapat dilihat pada Analisa pekerjaan.

II. Pekerjaan Galian dan urugan
  1. Galian Adalah pekerjaan menggali yang berhubungan dengan pembuatan fondasi, dalam dan lebarnya fondasi ditentukan oleh type fondasi. Misal lebar bawah fondasi 70 cm, maka lebar dari galian adalah 70 cm ditambah kiri 10 cm kanan10 cm menjadi 70 + 20 = 90 cm, sedangkan kedalaman galian juga ditentukan oleh keadaan tanah baik, tetapi kalau kondisi tanah biasa umumnya kedalaman galian 70 cm, maka volume galian adalah 0.9 m x 0.7 m x panjang fondasi = satuan m3, sedangkan untuk menentukan berapa jumlah tenaga atau upah dapat dilihat analisa pekerjaan galian.
  2. Urugan Adalah pekerjaan mengurug lantai bangunan, volume dihitung luas bangunan dikalikan tinggi urugan satuan m3, kebutuhan material urugan dan jumlah tenaga atau upah dapat dilihat pada analisa pekerjaan.
  3. Mengurug kembali Adalah mengurug bekas galian Fondasi, volume biasanya dihitung 1/3 dari volume galian, contoh volume galian 60 m3 maka urugan kembali adalah 60m3/3 = 20 m3.

III. Pekerjaan Fondasi
  1. Lantai Kerja Adalah suatu item pekerjaan yang lokasinya dibawah fondasi (lihat fondasi Rumah), lantai kerja dapat berupa urugan pasir dengan tebal 10 cm, pasangan batu kali kosong, atau beton dengan campuran 1:3:5 tebal 5 s/d 10 cm. Cara perhitungan adalah luas dikalikan tebal dengan satuan m3, kebutuhan material dan upah lihat analisa pekerjaan.
  2. Pasangan Fondasi yang kami maksudkan disini adalah fondasi batu kali (stal) untuk bangunan rumah lantai 1, cara menghitung volume hitung semua panjang fondasi kemudian dikalikan tinggi fondasi, dan dikalikan (lebar atas + lebar bawah dibagi 2), satuan m3. Contoh: panjang seluruh fondasi 50 meter, tinggi fondasi 0,7 meter, lebar atas fondasi 0.3 meter lebar bawah fondasi 0.7 meter, maka volumenya adalah 50 x0,7 x ((0,3 + 0,7) / 2) = 17,5 m3.

IV. Pekerjaan Beton
  1. Sloof Yang dimaksud dengan sloof adalah struktur bangunan yang berada diatas fondasi untuk lebih jelas lihat sloof rumah lantai 1 dan
  2. Cara menghitung volume sebagai berikut : untuk volume beton panjang total sloof x lebar x tinggi = satuan m3. Untuk perhitungan jumlah besi beton, pertama yang dicari adalah jumlah begel, dengan cara panjang total sloof dibagi jarak begel ditambah 1 = jumlah begel, jumlah begel dikalikan panjang satu begel = panjang total besi beton yang dibutuhkan. Misal sloof 15/20, begel d 8 – 15, panjang total 25 meter, jumlah begel =(25/0.15)+1=167,6 bh = 168 bh, sedangkan panjang satu begel = ((15 -5)x 2)+((20-5) x 2)= 50 cm, maka total besi beton untuk begel adalah 0,5 x 168 = 84meter, satu batang besi beton panjang standar adalah 12 m, 84/12= 7 batang. Untuk menghitung besi beton tulangan pokok yaitu dengan cara jumlah tulangan pokok dikalikan panjang total.
  3. Sedangkan untuk perhitungan RAB besi beton tidak dihitung, yang ditampilkan adalah volume beton.
  4. Kolom Cara menghitung Volume adalah tentukan atau hitung jumlah kolom kemudian dikalikan tinggi kolom, sehingga mendapat total panjang kolom x lebar x tinggi = volume kolom satuan m3.
  5. Ring balk. Cara menghitung volume sama dengan perhitungan sloof dan kolom.

V. Pekerjaan Dinding
  1. Pasangan Bata. Dinding pasangan bata ada 2 cara menghitung yaitu dengan cara perhitungan luas dan dengan cara perhitungan isi, untuk perhitungan isi jarang sekali digunakan, akan tetapi bila suatu saat dibutuhkan dengan cara perhitungan isi, caranya adalah luas x tebal, untuk tebal tergantung jenis pasangan bata, pasangan 1 bata atau ½ bata ,untuk ukuran 1 bata yaitu 30 cm sedangkan ukuran ½ bata 15 cm. Cara menghitung luas pasangan bata adalah sebagai berikut, pertama hitung keliling dari dinding, kalikan dengan tinggi dinding, dan dikurang luas dari daun jendela, daun pintu, boven, satuan m2.
  2. PlesteranVolume plesteran adalah 2 x dari volume pasangan bata.
  3. AcianSama dengan cara menghitung volume plesteran tetapi dikurangi, daerah yang tidak di aci seperti dinding keramik dll.
  4. Sponengan atau tali air Sponengan atau tali air adalah batas antara kusen dan plesteran, bila lebar kusen kurang dari lebar dinding (15 cm) maka batas antara kusen dan plesteran disebut sponengan, sedangkan bila lebar kusen sama dengan lebar dinding maka batas antara kusen dan plesteran disebut tali air.

VI. Pekerjaan Kusen dan Pintu, Jendela
  1. Pembuatan Kusen Cara perhitungan kusen pada RAB ada 2 macan yaitu dengan satuan jadi, atau m3, untuk satuan m3 yaitu hitung semua panjang dari bahan pembuat kusen kemudian dikalikan dengan tebal dan lebar dari kayu, satuan m3. Kebutuhan material dan upah dapat dilihat pada analisa pekerjaan.
  2. Daun Pintu. Daun pintu ada beberapa macam, missal daun pintu panil atau doble plywood, dalam perhitungan volume untuk RAB biasanya di hitung perunit.
  3. Pasang Kusen Pintu dan Jendela Volume pemasangan bermacam-macam, antara lain dg cara panjang keliling kusen, perlubang, atau perunit.
  4. Pasang Daun Pintu dan Jendela Volume pemasangan dihitung perunit, diluar pemasangan kunci tanam, hak angin, slot.

VII. Pekerjaan Rangka Atap.
  1. Pembuatan Kuda-Kuda Volume dihitung dengan satuan m3, yaitu panjang total bahan dikalikan dimensi kayu yang dipakai. Contoh, panjang total bahan yang digunakan untuk kuda-kuda adalah 25meter kayu yang digunakan 8/12 maka volume adalah 25 x 0.08 x 0.12 =0.24 m3.untuk harga dapat dilihat analisa pekerjaan.
  2. Pembuatan Gording. Yang dimaksud dengan pembuatan gording adalah pembuatan sambungan antara gording, satuan adalah m3, cara mencari volume sama dengan cara mencari volume pada perhitungan kuda-kuda.
  3. Pembuatan Jurai. Sama dengan pembuatan gording,
  4. Pembuatan Balok Nok. Sama dengan pembuatan gording, dan Jurai. Untuk ketiga item pekerjaan tersebut dimensi kayu biasanya sama hanya letak saja yang membedakan nama item pekerjaan.
  5. Pasang Kuda-kuda.Yang dimaksud pasang kuda-kuda biasanya disebut erextion kuda-kuda, adalah pemasangan kuda-kuda dilokasi tempatnya kuda-kuda. Tidak membutuhkan material tambahan karna kuda-kuda dipasang setelahdibuat. Biaya biasanya diambil 50 % dari biaya pembuatan kuda-kuda. Begitu juga untuk pemasangan jurai, gording, balok nok. Satuanvolumenya adalah m3.
  6. Pasang Papan Suri. Yang dimaksud dengan papan suri adalah, papan yang letaknya diatas balok nok, yang berfungsi untuk menahan kerpus, ukuran yg digunakanbiasanya 2/20 dapat juga lebih kecil atau lebih besar sesuai kebutuhandilapangan. Satuan volumenya adalah m’.
  7. Pasang Usuk. Usuk biasanya menggunakan kayu ukuran 4/6 atau 5/7, yg sering digunakan adalah kayu ukuran 5/7, untuk atap yg menggunkan asbes atau seng tidak memakai usuk, cukup dengan gording. Perhitungan usuk yaitu luas dengan satuan m2. kebutuhan matererial dan upah lihat analisa pekerjaan.
  8. Pasang Alumunium poil. Pemasangan alumunium poil dimaksudkan untuk mengurangi panas danmencegah tampias saat terjadi hujan yang disertai angin, bahan yang digunakan tidak mutlak alumunium poil, dapat diganti dengan karpetatau seng plat. letak alumunium poil adalah diantara usuk dan reng. Satuannya adalah m2.
  9. Pasang Reng. Reng ukuran yang digunakan ada dua macam yaitu 2/3 atau¾, tergantung jenis genteng yang dipakai, untuk genteng beton biasanya menggunakan ukuran ¾ , perhitungan reng adalah sama dengan menghitung usuk yaitu luas dengan satuan m2. (luas reng sama dengan luas dari usuk).
  10. Pasang Genteng ada beberapa jenis, akan tetapi yang umum adalah genteng beton dan genteng keramik. Perhitungan volume adalah luas dengan satuan m2. biasanya sama dengan luas reng maupun usuk.
  11. Pasang talang Talang ada beberapa jenis bahan yang digunakan, talang seng, talang PVC, talang beton, untuk setiap jenis bahan cara perhitungan volume berbeda-beda, untuk talang yang terbuat dari seng volume nya adalah luas dengan satuan m2, talang yang terbuat dari PVC volumenya adalah panjang dengan satuan m’, sedangkan untuk talang beton dapat dihitung dengan m3 ataupun m2.
  12. List plank ada beberapa jenis bahan yang digunakan, yaitu bahan darikayu, beton, pvc, fiber dll, tetapi saat ini list plank yang sering digunakan adalah terbuat dari kayu dan beton, perhitungan volume ada yang menggunakan m’,m2,m3. perhitungan volume tidak mengikat.

VIII. Pekerjaan Penggantung dan Pengunci.
  1. Rangka Plafond Rangka plafon ada beberapa jenis bahan yang digunakan, yaitu rangka kayu 4/6, rangka besi (bermacam-macam). Untuk perhitungan volume kalau menggunakan kayu biasanya dihitung luas, sedangkan untuk besi dihitung dengan berat (kg).
  2. Pasang PlafonPlafon bermacam-macam dari jenis bahan yang digunakan, seperti, bahan kayu, eternit, asbes plat, playwood, gibsum dll, untuk perhitungan volume adalah luas dengan satuan m2.
  3. Pasang Kunci tanam, grendel, hak angin. Perhitungan menggunakan satuan unit, atau buah.
  4. Pasang Kaca.Pemasangan kaca yaitu dengan perhitungan luas satuan m2.5. List plafond Yang dimaksud dengan list plafon adalah list yang berada dipinggir pertemuan antara plafond dengan dinding, tujuan pemasangan list, agarterlihat rapi. Satuan volume adalah m’

IX. Pekerjaan Lantai dan keramik.
  1. Beton Lantai 1:3:5 Yang dimaksud dengan beton lantai, biasanya disebut floor, ataup lesteran lantai, tebal beton lantai untuk rumah tinggal mulai dari 5 cmsampai dengan 10 cm. sebelum lantai diplester sebaiknya diberi urugan pasir setebal 10 cm. Untuk perhitungan volume lantai beton m3, tetapi kadang-kadang ada yang membuat m2.
  2. Pasang keramik lantai utama dan wc. Pemasangan keramik lantai volume yang digunakan adalah luas dg satuanm2.
  3. Pasang Keramik Dinding. Pemasangan keramik dinding volume yang digunakan adalah luas dg satuan m2.

X. Pekerjaan Sanitasi
  1. Pasang Saluran air bersih pvc ¾”. Perhitungan volume adalah panjang dengan satuan m’.
  2. Pasang Saluran Air kotor pvc 4” Perhitungan volume adalah panjang dengan satuan m’.
  3. Pasang Closet, kran Perhitungan volume adalah buah atau unit.
  4. Pembuatan Septick tank atau beerput. Septick tank atau beerput adalah suatu tempat untuk menampung kotoran manusia, perbedaan septick tank dan beerput adalah dari bentuk medan bahan yang digunakan akan tetapi fungsinya sama. Septick tank bahan yang digunakan adalah pasangan bata, dengan ukuran persegi panjang, sedangkan kalau beerput bahan yang digunakan buis beton diameter 80 cm s/d 90 cm. biasanya perhitungan volume adalah unit (lansung jadi).
  5. Saluran Peresapan atau Sumur Peresapan. Saluran peresapan atau sumur peresapan adalah suatu bangunan yangberfungsi sebagai peresapan air dari buangan septick tank.



CARA MENGHITUNG RAB PEKERJAAN AWAL, PEKERJAAN GALIAN DAN URUGAN, PEKERJAAN PASANGAN FONDASI

A. PEKERJAAN AWAL
1. Pembersihan Lokasi
Teknik Sipil - Sebelum memulai pekerjaan lokasi perlu dibersihkan, biasanya di table RAB pembersihan lokasi dihitung dengan satuan lump sump, yang artinya harga perkiraan.

2. Pekerjaan Pengukuran dan Bouwplank.
Pekerjaan Pengukuran adalah pekerjaan mengukur batas-batas dan peil dari suatu bangunan yang diikuti dengan pekerjaan Bouwplank. Cara menghitung Volume = (pajang bangunan + 2 meter) x 2 + (lebar bangunan +2 meter) x 2 = meter Volume untuk denah diatas = (15+2) x 2 + (8,5+2) x 2 = 55 meter


B. PEKERJAAN GALIAN DAN URUGAN
1. Galian Fondasi Batu kali
Lebar bawah fondasi = 60 cm, lebar atas fondasi = 30 cm, tinggi fondasi = 60cm. Panjang = (8,5+1,5+1,5+5+2+3+7+5) + (15+10+1,5+3,5+4+3+15) = 85,5 m. Lebar galian diambil lebar fondasi ditambah 20 cm menjadi 80 cm, kedalaman galian sama dengan tinggi fondasi 60 cm. Volume galian fondasi batu kali = 0,8 x 0,6 x 85,5 = 41,04 m3 Urugan Kembali bekas galian diambil 40% dari 41,04 m3 = 16,42 m3

2. Galian Fondasi Plat.
Jumlah fondasi 17 bh, lebar galian = 20+80 = 100 cm, dalam galian = 80 cm. Volume galian = 17 x 1 x 0,8 = 13,6 m3 Urugan Kembali 40% dari 13,6 m3 = 5,44 m3

3. Galian Saluran Air kotor
Saluran menggunakan pralon 4”, panjang saluran = (1,5+2+1,5+2,5+4+3+2)+(2+2+1,5+2,5+2) + (7+3+2) = 38,5 m Kedalaman galian diambil rata-rata 0,5 meter lebar 0,5 meter.Volume = 0,5 x 0,5 x 38,5 = 9,63 m3 Urugan kembali 40% dari 9,63 = 3,85 m3

4. Urugan Lantai
Luas Lantai yang diurug = 8,5 x 15 = 127,5 m2, Tinggi Urugan = 0,5 cm Volume Urugan = 63,75 m3


C. PEKERJAAN PASANGAN FONDASI
1. Pasangan Fondasi Batu Kali
Panjang Fondasi = Panjang galian = 85,5 meter Lebar atas fondasi = 0,3 m, lebar bawah fondasi = 0,6 m, tinggi = 0,6 m.Luas = (0,3+0,6) / 2 x 0,6 = 0,27 m2. Volume Pasangan Fondasi = 0,27 x 85,5 = 23,09 m3 Campuran yang sering dipakai 1 PC : 3 Pasir, 1 PC : 4 Pasir, 1 PC : 5 Pasir, 1PC : 6 Pasir, 1 PC : 8 Pasir. Untuk daerah – daerah yang air tanahnya cukup tinggi sebaiknya gunakan campuran 1 PC : 3 Pasir , untuk menghindari agar air tanah tidak naik keatas melaluipasangan Fondasi, dan untuk daerah yang biasa sebaiknya gunakan spesiperbandingan 1 PC : 5 Pasir.

2. Pekerjaan Fondasi Plat
Jumlah fondasi = 17 bh, ukuran fondasi 0,8 x 0,8 Luas Penampang 1 = (0,2+0,8) / 2 x 0,05 = 0,03 m2 Luas Penampang 2 = (0,2 x 0,8) = 0,16 m2 Jumlah = 0,03 + 0,16 = 0,19 m2 Volume 1 bh fondasi = 0,19 x 0,8 = 0,15 m3 Volume 17 bh Fondasi = 17 x 0,15 = 2,55 m3 Karena Fondasi termasuk struktur utama gunakan analisa setiap 1 m3 beton membutuhkan 200 kg besi beton




Sabtu, 13 April 2013

Cara Menghitung Volume Dan RAB Kebutuhan Pasangan Dinding Bata

Teknik Sipil - Untuk persiapan membangun, biasanya diperlukan perhitungan terlebih dahulu agar nantinya bisa memperkirakan biaya yang di butuhkan. Bagi masyarakat awam, tentunya belum terbiasa dengan perhitungan atau analisa teknis, sehingga terkadang butuh bantuan pihak ke-3 atau tenaga profesional.
Berikut ini contoh cara perhitungan volume dan juga analisa cara penghitungan kebutuhan bahan dan biaya (RAB) untuk pekerjaan pasangan bata:

Perhitungan 1 m2 Pasangan 1/2 Bata Merah 1:5
Dari perhitungan di atas, di ketahui bahwa harga total untuk menyelesaikan pekerjaan 1 m2 pasangan 1/2 bata dengan campuran 1:5 (1 semen : 5 pasir) adalah Rp. 62.980,-. Untuk menghitung kebutuhan total, kita perlu menghitung volume total yang akan di bangun. Untuk menghitung volume total saya pikir tidak terlalu sulit, karena kita tinggal menghitung dengan rumus panjangxlebar. Misalnya seperti ini:

Panjang yang akan di bangun=10 m, lebar/tinggi=3 m, jadi kebutuhan total=30 m2.

Untuk mengitung jumlah bahan dan kebutuhan biayanya, tinggal kita kalikan volume dengan koefisien dikalikan dengan harga bahan dan upah:
Dari perhitungan di atas diperoleh biaya total untuk menyelesaikan pasangan bata 30 m2 dibutuhkan biaya Rp. 1.889.400,-. Angka di kolom kebutuhan bahan dan tenaga (B) di peroleh dari perkalian antara koefisien dengan volume pasangan bata. Harga material dan upah pekerja yang tertera di atas hanya sebuah contoh dan tidak baku, kita bisa menyesuaikan dengan harga material dan upah yang ada di daerah kita.

Demikian contoh perhitungan pasangan 1/2 bata dengan campuran adukan 1 pc:5ps

Contoh Uraian Pekerjaan Untuk Perhitungan RAB Rumah Tinggal

Teknik Sipil - Tujuan dari mengurai pekerjaan adalah untuk memudahkan dalam perhitungan volume. Jika pekerjaan-pekerjaan sudah diuraikan maka perhitungan volume akan lebih mudah dikerjakan dengan mengacu pada gambar bestek……adapun contoh dari menguraikan pekerjaan adalah sebagai berikut :……….


Pekerjaan Persiapan, galian dan Urugan
  • Pekerjaan perbersihan lokasi
  • Pekerjaan pengukuran dan pemasanga bouwplank
  • Pekerjaan galian tanah
  • Urugan tanah kembali
  • urugan pasir dibawah pondasi

Pekerjaan Pondasi dan Beton
  • Pekerjaan pasangan pondasi batukali
  • Pekerjaan sloof beton
  • Pekerjaan kolom beton
  • Pekerjaan ringalk

Pekerjaan Pasangan dan Plesteran
  • Pasangan dinding ½ bata trasram
  • Pasangan dinding ½ bata non-trasram
  • Plesteran trasram
  • Plesteran non trasram

Pekerjaan Lantai
  • Urugan pasir dibawah lantai
  • Pasangan lantai keramik 30 x 30
  • Pasangan lantai 20 x 20

Pekerjaan Atap
  • Kuda-kuda
  • rangka atap
  • Bubungan
  • Penutup atap genteng
  • Lisplank

Pekerjaan Plafon
  • Rangka Plafon
  • Plafon Triplek

Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela
  • Kusen pintu dan jendela
  • Daun pintu
  • Daun jendela
  • Boven ligh

Pekerjaan Perlengkapan Pintu dan Jendela
  • Kunci pintu
  • Engsel pintu
  • Engsel Jendela
  • Grendel pintu
  • Grendel Jendela
  • Hak angina
  • Tarikan jendela

Pekerjaan Sanitair
  • Bak mandi fiberglass
  • Kloset jongkok
  • Kran
  • Septick Tank
  • Sumur Resapan

Pekerjaan Instalasi Air
  • Instalasi air bersih
  • Instalasi air kotor

Pekerjaan Instalasi Listrik
  • Instalasi titik nyala lampu
  • Lampu pijar
  • Penyambungan daya ke PLN

Pekerjaan Pengecetan
  • Pengecetan dinding
  • Pengecetan Plafon
  • Pengecetan Lisplank
  • Pengecetan daun pintu
  • Pengecetan daun jendela

Pekerjaan Lain -Lain
  • Pembersihan lokasi akhir


Keuntungan
Keuntungan apabila terlebih dahulu kita menghitung biaya pembuatan rumah adalah sebagai berikut :
  1. Mengetahui bahan bangunan apa saja yang akan digunakan untuk diadakan/dibeli (Apabila dikerjakan sendiri)
  2. Volume macam-macam bahan bangunan yang dibutuhkan dalam membuat rumah/bangunan lainya dapat diketahui.
  3. Jumlah biaya yang diperlukan untuk pembuatan rumah/bangunan lain tersebut dapat diperkirakan sehingga perputaran keuangan dapat diatur.
  4. Pekerjaan-pekerjaan apa saja yang sudah ataupun yang beleum selesai dikerjakan (Apabila dikerjakan pihak kedua/orang lain) dapat dikontrol.
  5. Pemilik dapat terbantu dalam bernegoissi tentang harga penawaran kontraktor atau pihak kedua, sehingga tidak merugikan pemilik sebagai pihak pertama.

Cara Sederhana Menghitung Luasan Atap Bangunan

Teknik Sipil - Menghitung luasan atap bangunan merupakan hal atau ilmu yang harus bisa dikuasai oleh seseorang yang bergelut didunia konstruksi banguan,karena ini merupakan hal penting yang harus kita tahu dan pelajari. Maka dari itu saya mau mencatat hal ini pada blog kesayangan ini sambil belajar dan menerapkannya.

Seperti yang kita ketahui atap merupakan salah satu unsur penting didalam bangunan yang akan kita rancang. Atap mempunyai fungsi dan peranan penting dalam melindungi kita dari panas matahari, air hujan, dan benda-benda lain yang bisa jatuh dari atas dan masuk ke dalam rumah.
Cara Mudah Menghitung Luasan Atap Bangunan

Contoh Beberapa Bentuk Atap Bangunan
• Atap Pelana
• Atap Perisai/Limas (seperti atap rumah adat joglo)
• Atap Flat (contoh : bentuk miring / datar)
• Atap Khusus (contoh : gedung MPR, rumah batak, toraja)

Beberapa Jenis Bahan Penutup Atap
• Atap Ringan, seperti : Jerami, Ijuk, Seng, Asbes, Polycarbonat
• Atap Sedang, seperti : Genteng Tanah, Genteng Keramik, Genteng Beton, Genteng Kayu
• Atap Berat, seperti : Dak Beton Cor

Nb :
Makin berat bahan penutup atap, makin besar resiko tertimpa benda berat. Bila atap tersebut roboh akibat terjadi gempa bumi.
Tips Praktis Menghitung Luasan Atap Bangunan untuk Atap flat, limas, pelana dan perisai :

Cara menghitung luasan atap Flat datar. Biasanya dipakai untuk dak beton cor
Rumus :
Kebutuhan luasan atap = Panjang x Lebar

Misalnya rumah dengan ukuran 6m x 10m dan Overstek atap 0.8m
Luasan atapnya adalah :

= (6 + 1.6)m x (10 + 1.6)m
= (7.6m x 11.6m)
= 88.16 m2

Cara menghitung luasan atap limas / perisai / pelana. Luasan atap dihitung dalam satuan m2
Rumus :
Kebutuhan luasan atap = (Panjang x Lebar) / Cos(z)
dimana : z adalah sudut kemiringan atap


Misalnya rumah dengan ukuran 6m x 10m dan Overstek atap 0.8m
Sedang sudut kemiringan atap 30 derajat.
Luasan atapnya adalah :

= ((6 + 1.6)m x (10 + 1.6)m) / (Cos 30)
= (7.6m x 11.6m) / (Cos 30)
= 88.16 m2 / 0.866
= 101.7984 m2

Catatan :
Rumus ini masih bisa dipakai untuk menghitung pada atap yang berbentuk campuran perisai dan pelana.

PROSES PEMBUATAN RAB ESTIMASI BIAYA

Teknik Sipil - Pembiayaan pembangunan bangunan gedung Negara digolongkan kepada pembiayaan pembangunan untuk pekerjaan standar ( yang ada standar harga satuan tertingginya) dan pembiayaan pembangunan untuk pekerjaan non standar ( yang belum tersedia standar harga satuan tertingginya). Pembiayaan bangunan gedung Negara dituangkan dalam Dokumen Pembiayaan yang terdiri atas komponen-komponen biaya untuk kegiatan pelaksanaan konstruksi, kegiatan pengawasan konstruksi atau manajemen konstruksi, kegiatan perencanaan konstruksi, dan kegiatan pengelolaan proyek.

STANDAR HARGA SATUAN TERTINGGI
Standar Harga Satuan Tertinggi merupakan biaya per-m2 konstruksi fisik maksimum untuk pembangunan bangunan gedung Negara, khususnya untuk pekerjaan standar bangunan gedung Negara. Yang meliputi pekerjaan struktur, arsitektur dan finishing, serta utilitas bangunan gedung Negara .

Standar Harga Satuan Tertinggi pembangnuan gedung Negara ditetapkan secara berkala untuk setiap Kabupaten / Kota oleh Bupati / Walikota setempat.

Standar Harga Satuan Tertinggi ditetapkan untuk biaya pelaksanaan konstruksi fisik per-m2 pembangunan bangunan gedung Negara dan diberlakukan sesuai dengan klasifikasi, lokasi, dan tahun pembangunannya yang terdiri atas :


HARGA SATUAN PER M2 TERTINGGI UNTUK PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA KLASIFIKASI SEDERHANADAN TIDAK SEDERHANA

Harga satuan tertinggi untuk grdung Negara dibedakan untuk setiap klasifikasi gedung sederhana dan tidak sederhana, lokasi kabupaten / kotanya, dan untuk bangunan yang bertingkat dan yang tidak bertingkat. Di samping itu juga diberlakukan koefisien / faktor pengali untuk bangunan gedung bertingkat, dan koefisien / faktor pengali untuk bangunan / ruang dengan fungsi khusus .

HARGA SATUAN PER M2 TERTINGGI UNTUK PEMBANGUNAN BANGUNAN RUMAH NEGARA

Harga satuan per m2 tertinggi untuk bangunan rumah negara dibedakan untuk setiap tipe rumah Negara dan lokasi Kabupaten / Kotanya. Untuk harga satuan per m2 tertinggi untuk pembangunan rumah susun ( pekerjaan standar), menggunakan pedoman harga satuan per m2 tertinggi untuk pembangunan gedung pemerintahan bertingkat tidak sederhana, sesuai dengan lokasi kabupaten / kotanya.


HARGA SATUAN PER M2 TERTINGGI UNTUK PEMBANGUNAN PAGAR BANGUNAN GEDUNG NEGARA

  • Harga satuan per m2 tertinggi pembangunan pagar bangunan gedung Negara ditetapkan sesuai klasifikasi bangunan gedung, letak pagar serta lokasi Kabupaten / Kotanya
  • Harga satuan per m2 tertinggi untuk pembangunan pagar rumah Negara, sesuai dengan tipe rumah, letak pagar, dan lokasi Kabupaten / Kotanya.
  • Harga satuan per m2 tersebut, dengan ketentuan tinggi pagar sebagai berikut:
1. Pagar depan dengan tinggi minimum 1,5 m
2. Pagar samping dengan tinggi minimum 2 m
3. Pagar belakang dengan tinggi minimum 2 m

Atau berdasarkan ketentuan Peraturan Daerah setempat.
Harga satuan tertinggi untuk bangunan gedung Negara dengan klasifikasi bangunan khusus , ditetapkan berdasarkan rincian anggaran biaya (RAB) yang dihitung sesuai dengan kebutuhan dan kewajaran harga yang berlaku.

KOMPONEN BIAYA PEMBANGUNAN
Anggaran biaya pembangunan bangunan gedung Negara ialah anggaran yang tersedia dalam Dokumen Pembiayaan yang berupa Daftar isian proyek (DIP) / DIP Suplemen, atau Rencana Anggaran lainnya, yang terdiri atas komponen biaya konstruksi fisik, biaya manajemen / pengawasan konstruksi biaya perencanaan konstruksi, dan biaya pengelolaan proyek.

1. BIAYA KONSTRUKSI FISIK
Yaitu besarnya biaya yang dapat digunakan untuk membiayai pelaksanaan konstruksi fisik bangunan gedung Negara yang dilaksanakan oleh pemborong secara kontraktual dari hasil pelelangan , penunjukan langsung, atau pemilihan langsung.
Penggunaan biaya konstruksi fisik selanjutnya diatur sebagai berikut :
  • Biaya konstruksi fisik dibebankan pada biaya untuk komponen kegiatan konstruksi fisik proyek yang bersangkutan.
  • Biaya konstruksi fisik maksimum untuk pekerjaan standar, dihitung dari hasil perkalian total luas bangunan gedung Negara dengan standar harga satua per m2 tertinggi yang berlaku.
  • Untuk biaya konstruksi fisik pekerjaan-pekerjaan yang belum ada pedoman harga satuannya ( non standar ), dihitung dengan rincian kebutuhan nyata dan dikonsultasikan dengan instansi teknis setempat.
  •  Biaya konstruksi fisik ditetapkan dari hasil pelelangan pekerjaan yang bersangkutan, maksimunm sebesar biaya konstruksi yang tercantum dalam dokumen pembiayaan bangunan gedung Negara yang bersangkutan, yang akan dicantumkan dalam kontrak, yang didalamnya termasuk biaya untuk:
  1. Pelaksanaan pekerjaan dilapangan ( material, tenaga, dan alat )
  2. Jasa dan overhead pemborong
  3. Izin Mendirikan Bangunan ( IMB), yang IMB-nya telah mulai diproses oleh pengelola proyek dengan bantuan konsultan perencana konstruksi dan /atau konsultan manajemen konstruksi
  4. Pajak dan iuran daerah lainnya, dan
  5. Biaya asuransi selama pelaksanaan konstruksi
  • Pembayaran biaya konstruksi fisik dapat dibayarkan secara bulanan atau tahapan tertentu yang didasarkan pada prestasi / kemajuan pekerjaan fisik di lapangan.

2. BIAYA MANAJEMEN KONSTRUKSI
Yaitu besarnya biaya maksimum yang dapat digunakan untuk membiayai
Kegiatan manajemen konstruksi pembangunan bangunan gedung Negara, yang dilakukan oleh konsultan manajemen konstruksi secara kontraktual dari hasil pelelangan, penunjukan langsung, atau pemilihan langsung.

Penggunaan biaya manajemen konstruksi selanjutnya diatur sebagai berikut :
  1. Biaya manajemen konstruksi dibebankan pada biaya untuk komponen kegiatan manajemen konstruksi proyek yang bersangkutan
  2. Besarnya nilai biaya manajemen konstruksi maksimum dihitung berdasarkan prosentase biaya manajemen konstruksi terhadap nilai biaya konstruksi fisik bangunan yang tercantum dalam table B2 dan B3.
  3. Untuk biaya manajemen konstruksi pekerjaan-pekerjaan yang belum ada pedoman harga satuan tertingginya ( non standar), besarnya biaya manajemen konstruksinya dihitung secara orang-bulan dan biaya langsung yang bias diganti, sesuai dengan ketentuan billing rate yang berlaku.
  4. Biaya manajemen konstruksi ditetapkan dari hasil pelelangan / pemilihan langsung, maupun penunjukan langsung pekerjaan yang bersangkutan, yang akan dicantumkan dalam kontrak, termasuk biaya untuk :
  • 1. Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang
  • 2. Materi dan pengadaan laporan
  • 3. Pembelian dan atau sewa peralatan
  • 4. sewa kendaraan
  • 5. biaya rapat-rapat
  • 6. Perjalanan ( local maupun luar kota)
  • 7. Jasa dan overhead manajemen konstruksi
  • 8. Asuransi / pertanggungan ( liability Insurance )
  • 9. Pajak dan iuran daerah lainya
Pembayaran biaya manajemen konstruksi didasarkan pada prestasi
kemajuan pekerjaan perencanaan dan konstruksi fisik di lapangan
yaitu ( maksimum) :
  1. Tahap persiapan / pengadaan konsultan perencana 5 %
  2. Tahap review rencana teknis sampai dengan serah terima dokumen perancangan 10 %
  3. Tahap pelelangan Pemborong 5 %
  4. Tahap konstruksi fisik yang dibayarkan berdasarkan prestasi pekerjaan konnstruksi fisik dilapangan s.d. serah terima pertama pekerjaan 80 %

3. BIAYA PERENCANAAN KONSTRUKSI
Yaitu besarnya biaya maksimum yang dapat digunakan untuk membiayai perencanaan bangunan gedung Negara , yang dilakukan oleh konsultan perencana secara kontraktual dari hasil pelelangan , penunjukan langsung, atau pemilihan langsung. Besarnya biaya perencanaan dihitung berdasarkan nilai total keseluruhan bangunan .

Penggunaan biaya perencanaan selanjutnya diatur sebagi berikut:
  1. Biaya perencanaan dibebankan pada biaya untuk komponen kegiatan perencanaan proyek yag bersangkutan
  2. Besarnya nilai biaya perencaan maksimum dihitung berdasarkan prosentase biaya perencanaan konstruksi terhadap niali biaya konstruksi fisik bangunan yang tercantum pada Tabel B1, B2 dan B3.
  3. Untuk biaya perencanaan pekerjaan-pekerjaan yang belum ada pedoman harga satuan tertingginya (non standar), besarnya biaya perencanaan dihitung secara orang-bulan dan biaya langsung yang bias diganti, sesuai dengan ketentuan billing rate yang berlaku.
  4.  Biaya perencanaan ditetapkan dari hasil pelelangan /pemilihan langsung, maupun penunjukan langsung pekerjaan yang bersangkutan, yang akan dicantumkan dalam kontrak tersebut biaya untuk:
  • a. honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang
  • b. materi dan pengadaan laporan
  • c. pembelian dan atau sewa peralatan
  • d. sewa kendaraan
  • e. biaya rapat-rapat
  • f. perjalanan (local maupun luar kota)
  • g. jasa dan overhead manajemen konsruksi
  • h. asuransi/pertanggungan (liability insurance)
  • i. pajak dan iuran daerah lainnya.

Pembayaran biaya perencanaan didasarkan pada pencapaian pada pencapaian prestasi/kemajuan perencanaan setiapnya, yaitu (maksimum):
1. tahap konsep rancangan 10 %
2. tahap pra-rangan 15 %
3. tahap pengembangan rancangan 25 %
4. tahap rancangan gambar detail 30 %
5. tahap pelelangan 5 %
6. tahap pengawasan berkala 15 %


4. BIAYA PENGAWASAN KONSRTUKSI
Yaitu besarnya biaya maksimum yang dapat digunakan untuk membiayai pengawasan pambangunan bangunan gedung Negara yang dilakukan oleh konsultan pengawas secara kontraktual dari hasil pelelangan, penunjukan langsung, atau pemilihan langung.
Penggunaan biaya pengawasan selanjutnya diatur sebagai berikut:
  1. Biaya pengawasan dibebankan pada biaya untuk komponen kegiatan pengawasan proyek yang bersangkutan.
  2. Besarnya nilai biaya pengawasan maksimum dihitung berdasarkan prosentase biaya pengawasan konstruksi terhadap nilai konstruksi fisik bangunan yang tercantum dalam Tabel B1 dan B2.
  3. Untuk biaya pengawasan pekerjaan-pekerjaan yang belum ada pedoman harga satuan tertingginya (non-standar), besarnya biaya pengawasan dihitung secara orang-bulan dan biaya langsung yang bias diganti, sesuai dengan ketentuan billing rate yang berlaku.
  4. Biaya pengawasan ditetapkan dari hasil pelelangan/pemilihan langsung, maupun penunjukan langsung pekerjaan yang bersangkutan, yang akan dicantumkan dalam kontrak termasuk biaya untuk:
  • 1. honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang
  • 2. materi dan pengadaan laporan
  • 3. pembelian dan atau sewa peralatan
  • 4. sewa kendaraan
  • 5. biaya rapat-rapat
  • 6. perjalanan (local maupun luar kota)
  • 7. jasa dan overhead manajemen konstruksi
  • 8. asuransi/pertanggunan (liability insurance)
  • 9. pajak dan iuran daerah lainnya.
Pembayaran biaya pengawasan dapat dibayarkan secara bulanan atau tahapan tertentu yang didasarkan pada pencapaian prestasi/kemajuan pekerjaan konstruksi fisik di lapangan, atau penyelesaian tugas dan kewajiban pengawasan.

5. BIAYA PENGELOLAAN PROYEK
Yaitu besarnya biaya maksimum yang dapat digunakan untuk membiayai kegiatan pengelolaan proyek bangunan gedung negara.
Prosentase besarnya niali komponen biaya pengelolaan proyek dihitung berdasarkan nilai keseluruhan bangunan.
Penggunaan biaya pengelolaan proyek selanjutnya diatur sebagai berikut:
  1. Biaya pengelolaan proyek dibebankan pada biaya untuk komponen kegiatan pengelolaan proyek dari proyek yang bersangkutan.
  2. Besarnya niali biaya pengelolaan proyek maksimum dihitung berdasarkan prosentase biaya pengelolaan proyek terhadap nilai biaya konstruksi fisik bangunan yang tercantum dalam table B1 dan B2.
  3. Perincian penggunaan biaya pengelolaan proyek adalah sebagai berikut;
Biaya operasional unsure Pemegang Mata Anggaran Biaya operasional unsur Pemegang Mata anggaran adalah sebesar 65 % dari biaya Pengelolaan Proyek yang bersangkutan, untuk keperluan Honorarium staf dan panitia lelang, perjalanan dinas, rapat-rapat, proses pelelangan, bahan dan alat yang berkaitan dengan pengelolaan proyek sesuai dengan pentahanpannya, serta persiapan dan pengiriman kelengkapan administrasi/dokumen pendaftaran bangunan gedung Negara.

Biaya operasional unsur Pengelola Teknis,
  1. Biaya operasionol unsur Penelola adalah sebesar 35 % dari biaya Pengelolaan Proyek yang bersangkutan, yang dipergunakan untuk keperluan honorarium Pengelola Teknis, honorarium tenaga ahli (apabila diperlukan), perjalanan dinas transport local, biaya rapat, biaya pembelian/penyewaan bahan dan alat yang bersangkutan dengan proyek yang bersangkutan sesuai dengan pentahapannya.
  2. Pembiayaan diajukan oleh Instansi Teknis setempat kepada pemimpin proeyk/bagian proyek.

Realisasi pembiayaan pengelolaan proyek dapat dilakukan
Secara bertahap sesuai kemajuan pekerjaan (persiapan, Perencanaan pelaksanaan konstruksi). Besarnya honorarium mengikuti ketentuan yang berlaku. Untuk pekerjaan yang berada di wilayah yang sukar pencapaiannya/sukar dijangkau transportasi (renote area) kebutuhan biaya untuk transportasi/perjalanan dinas dalam rangka survey, aanwijzing, pengawasan berkala, opname lapangan, koorniasai dan pengelolaan proyek ke lokasi proyek tersebut, dapat diajukan sebagai biaya non standar, di luar prosentase bagi pengelolaan proyek, yang terncantum dalam Tabel B1, B2 dan B3. Di dalam masing-masing komponen biaya pembangunan tersebut termasuk semua beban pajak dan biaya perijinan yang berkiatan dengan pembangunan bangunan gedung Negara sesuai ketentuan yang berlaku.

Kelebihan biaya berupa penghematan yang didapat dari bagian perencanaan, manajemen konstruksi atau pengawasan dapat digunakan langsung untuk peningkatan mutu atau penambuahn kegiatan konstruksi fisik, dengan melakukan revisi Dokumen Pembiayaan.

RAB PADA BALOK DAN PAGAR DI DALAM MANAJEMEN PROYEK

Ring Balk (balok)
Ring balok pada bangunan
Diketahui :
P = 71,5 m
L = 15 cm
T = 20 cm
Maka :
Va
  • = L x T x P
  • = 0,15 m x 0,20 m x 71,5 m
  • = 2,145 m3

Keterangan :
Va = volume ring balok pada bangunan
P = panjang ring balok
L = lebar ring balok
T = tinggi ring balok

Ring balok pada pagar
Diketahui :
P = 35 m
L = 25 cm
T = 10 cm

Maka :
Vb
  • = L x T x P
  • = 0,25 m x 0,10 m x 35 m
  • = 0,875 m3

Keterangan :
Vb = volume ring balok pada pagar
P = panjang ring balok
L = lebar ring balok
T = tinggi ring balok

Jumlah keseluruhan volume Ring balok
V2
  • = Va + Vb
  • = 2,145 m + 0,875 m
  • = 3,02 m3

Topi atau kop teras, kop pagar dan beton meja dapur
Volume topi atau kop teras
Diketahui :
P1 = 6,6 m
L1 = 30 cm
T1 = 10 cm
Maka :
Va
  • = L x T x P
  • = 0,30 m x 0,10 m x 6,6 m
  • = 0,193 m3

Topi atau kop pagar
Diketahui :
P2 = 35 cm
L2 = 35 cm
T2 = 10 cm

Maka :
Vb
  • = P x L x T
  • = 0,35 m x 0,35 m x 0,10 m
  • = 0,01225 m3

Beton meja dapur
Diketahui :
P3 = 2,6 m
L3 = 70 cm
T3 = 10 cm

Maka :
Vc
  • = P x L x T
  • = 2,6 m x 0,70 m x 0,10 m
  • = 0,182 m3

Jumlah keseluruhan volume pada kop teras, kop pagar dan beton meja dapur
V3
  • = Va + Vb + Vc
  • = 0,198 m + 0,01225 m + 0,182 m
  • = 0,39225 m3

Keterangan :
P1 = panjang beton topi teras
P2 = panjang beton topi atau kop pagar
P3 = panjang beton meja dapur
L1 = lebar beton topi teras
L2 = lebar beton meja pagar
L3 = lebar beton meja dapur
T1 = tebal beton topi teras
T2 = tebal beton kop pagar
T3 = tebal beton meja dapur
Va = volume beton topi teras
Vb = volume beton topi atau kop pagar
Vc = volume beton meja dapur

Estimasi Quantity Struktur Kolom Beton

Teknik Sipil - Perhitungan quantity dalam proyek bangunan adalah suatu hal yang penting, sehubungan hal ini mengait ke biaya proyek, penyediaan material maupun tukang, bahkan bisa mengenai schedule proyek tersendiri. Dewasa ini bagian yang mengurusi perhitungan quantity ini biasanya disebut sebagai Quantity Surveyor , atau ada juga merangkup ke Estimator.

Pada kali ini, akan diperkirakan volume / quantity dari suatu elemen kolom struktur, dengan data sebagai berikut :
a. Tinggi efektif (h) : 4 meter
b. Ukuran kolom (x-y) : 400x400 mm
c. Tebal selimut : 30 mm
d. Tulangan utama : 8D16
e. Tulangan sengkang : 10 -150mm

1. Volume Beton Cor
Volume beton dapat dihitung dengan rumus
Vcor 
  • = panjang kolom (x) x lebar kolom (y) x tinggi kolom (h)
  • = (400/1000) m x (400/1000) m x 4 m
  • = 0,64 m3
  • Jadi, diperlukan 0,64 kubik beton untuk 1 unit kolom diatas.

2. Bekisting Kolom
Bekisting konvensional dapat dihitung dengan rumus
Vbek 
  • = 2*(panjang kolom (x) + lebar kolom (y)) x tinggi kolom (h)
  • = 2*((400/1000) + (400/1000)) x 4
  • = 6,4 m2
  • Jadi, diperlukan 6,4 m2 bekisting konvensional untuk 1 unit kolom diatas.

3. Besi Tulangan Kolom
Besi tulangan dapat dihitung dengan cara :
a. Besi tulangan utama :
Panjang tiap besi utama (l) : 4 m (overlapping tidak termasuk dlm case ini)
Jumlah besi utama (N) : 8 buah

Ltotal besi utama (Ltot-b.u.) = panjang tiap besi utama (l) x jumlah (N)
= 4 m x 8 bh
= 32 m’
Berat per m’ besi D16 = 1,578 kg / m’ (dari tabel)
Berat total besi utama = Ltot-b.u. x berat per m’
= 32 m’ x 1,578 kg/m’
= 50,496 kg

Kebutuhan besi (btg) = Berat total / (12 m’ x 1,578 kg/m’)
= 50,496 kg / 18,936 kg
= 2,6 batang -- 3 batang

b. Besi sengkang :
Spasi sengkang (sp) : 150 mm
Diameter sengkang (Ps) : 10 mm
Selimut (s) : 30 mm

L 1 bh besi sengk. (L-sk) = 2*((x-2s) + (y-2s)) + 2*(6*Ps)
= 2*((400 – 2*30) + (400 – 2*30)) + 2*(6*10)
= 1480 mm
= 1,48 m

Banyak Sengkang (Ns) = (h*1000 mm / sp)
= (4*1000 mm / 150 mm)
= 26,6 bh => 27 buah
 L total sengk. (L-tot-sk) = Ns x L-sk
= 27 x 1,48 m
= 39,96 m’
Berat per m’ besi 10 mm = 0,616 kg / m’
Berat total sengkang = Ltot-sk x berat per m’
= 39,96 m’ x 0,616 kg/m’
= 24,62 kg

Kebutuhan besi (btg) = Berat total / (12 m’ x 0,616 kg/m’)
= 24,62 kg / 7,39 kg
= 3,3 batang -- 4 batang

Jadi, kebutuhan total besi, 3 batang D16, dan 4 batang P10.

Rabu, 10 April 2013

RUANG LINGKUP PEKERJAAN PLUMBING DI DALAM MANAJEMEN PROYEK

Teknik Sipil - Pedoman dasar teknis yang dipakai pada prinsipnya adalah PEDOMAN PLUMBING INDONESIA 1979.
  • Pemasangan pipa untuk system sanitary/toilet lengkap dengan sambungan-¬sambungan untuk Kran air dan bak cuci di dapur.
  • Pemasangan pipa untuk system air kotor (dari WC), air bekas, sesual dengan gambar.
  • Pemasangan pipa PVC untuk instalasi pipa vent yang dihubungkan derigan pipa tegak air kotor maupun pipa tegak air bekas, serta pemasangan vent out pada puncak pipa. vent tegak.
1. Bahan/Material
  • Semua bahan/material yang digunakan/dIpasang harus dari jenis material berkualitas. baik, dalam keadaan baru (tidak dalam keadaan bekas pakai/ rusak/afkir), sesuai dengan mutu dan standar yang berlaku (SII) atau standar internasional seperti BS, JIS, ASA, DIN atau yang setaraf.
  • Pemborong bertanggung jawab penuh atas mutu dan kualitas material yang akan dipakai, setelah mendapat persetujuan pengawas/Direksi.
  • Sebelum dilakukan pemasangan pemasangan, pemborong harus menyerahkan contoh contoh (sample) dari bahan/material yang akan dipasang kepada pengawas/Direksi

Pekerjaan Penyediaan Air Bersih
- Bahan
  • Bahan/material pipa untuk distribusi air bersih adalah GIP pipe, Pipa dan fitting yang digunakan harus mengikutl standar SII dan harus disertai sertifikat hasil pengujian.
  • Katup katup (valve) untuk ukuran lebih kecjl atau sama dengan 50 mm dibuat danri bahan kuningan dengan system penyambungan menggunakan ulir /screwed, sedangkan yang lebih besar dari 50 mm dibuat dari bahan GIP, dengan system sambungan ulir.
  • Penggantung pipa. (hanger) dan penjepit pipa (klem) harus dari bahan metal yang digalvanis.
- Pemasangan
  • Untuk sambungan yang menggunakan ulir harus memiliki spesifikasi panjang ulir.
  • Sebelum dilakukan penyambungan, baglan yang berulir harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran kotoran yang melekat.
  • Setiap pemasangan katup yang menggunakan ulir harus digunakan sepasang water moer (union coupling) untuk mempermudah pekerjaan pemeliharaan.
  • Semua ujung yang terakhir, yang tidak dilanjutkan lagi harus ditutup dengan dop/plug atau blank flanged.
  • Pipa pipa harus diberi penyangga, pipa pipa tegak yang menempel sepanjang kolom atau dinding dan pada setiap percabangan atau belokan harus diberi pengikat (klem).
  • Penyangga pipa harus dipasang pada lokasi lokasi yang ditentukan.
  • Apabila lokasi penggantung pipa berhimpitan dengan katup, maka penyangga tersebut harus digeser dari posisi tersebut dengan catatan pipa tidak akan melengkung apabila katup tersebut dilepas.
  • Pipa pipa induk dan distribusi harus ditest dengan tekanan hidrostatik sebesar 8 kg/cm2 dan dalam waktu minimum 8 jam, tekanan tersebut tidak turun/nalk serta tidak terjadi kebocoran.
  • Instalasi yang hasil testnya tidak baik, segera diperbaiki. Biaya pengetesan, alat alat yang diperlukan dan biaya perbaikannaya ditanggung oleh pemborong.

Pipa pipa yang ada di atas langit langit, sepanjang kolom, dinding dan pada tempat tempat yang terlihat harus dicat dengan wama sebagal berikut:
- Pipa air bersih dengan warna biru
- Pipa instalasi fire hydrant dengan warna merah
- Pipa air bekas dan air kotor dengan warna abu¬abu
- Pipa air hujan dengan warna putih
  • Sebelum air bersih dipakai, maka air yang ada dalam pipa dibuang dulu, kemudian sistim pemipaan diisi dengan larutan yang mengandung 50 mg/I Chloor dan didiamkan selama 24 jam. Setelah 24 jam sistim dibilas dengan air bersih sampai kadar sisa Chloor 2 mg/l.

- Tanki Air Atas (Roof Tank)

Tanki air atas dibuat dan bahan Fiber Glass Reinforced Plastic (FRP), dipasang 1 buah dengan kapasitas 5000 It. Type tanki yang digunakan adalah vertical type, dilengkapi dengan lubang inlet, outlet, drain, manhole dan ventilasi. Tanki ditempatkan pada dudukan yang kuat, konstruksi beton besi WF

Pekerjaan Instalasi Sanitasi dan Lain lain
a. Bahan
  • Jenis bahan yang dipakai untuk menyalurkan air bekas dan air limbah manusia dalam bangunan memakai bahan PVC.
  • Pipa air buangan, air kotor menggunakan PVC klas AW untuk yang tertanam dalam tanah.
  • Penyambungan pipa PVC dilakukan dengan solvent cement yang berkualitas baik. Sebelum melakukan penyambungan pipa, bagian yang akan disambung harus dibersihkan terlebih dahulu, bebas dari kotoran, air dan lain lain. Solvent cement harus merata pada bagian permukaan yang akan disambung.
b. Pemasangan
  • Sambungan sambungan antara pipa PVC, diberi solvent cement darl kualitas balk yang disetujui oleh pengawas/Direksi.
  • Pada pipa vent, semua ujung pipa atau fitting yang terakhir tidak dilanjutkan lagi harus ditutup dengan dop atau plug dari bahan material yang sama.
  • Pipa PVC untuk saluran air kotor dan limbah manusia yang tertanam harus diberi pondasi bantalan beton I pc + 3 ps + 5 krI pada setiap Jarak 3 m, pondasi ini juga dipasang pada bagian sambungan pipa percabangan dan belokan.
  • Pipa tegak (riser) harus diberikan bantalan beton pondasi pada bagian pertemuan antara pipa tegak dan datar di lantai dasar.
  • Pipa pipa sebelum disambungkan ke fixture harus ditest dahulu terhadap kebocoran kebocoran.
  • Instalasi yang hasil testnya tidak balk, segera diperbaiki. Biaya pengetesan, alat alat yang diperlukan dan blaya perbalkan ditanggung pemborong.
  • Penanaman pada tembok harus ditutup oleh pekeriaan finishing
  • Plpa pipa harus dipasang sedemikian rupa sehingga tidak ada hawa busuk keluar, dan tidak ada rongga rongga udara, letaknya harus lurus. Untuk pipa air kotor mendatar yang berukuran lebih besar dari 80 mm harus dibuat kemiringan minimal I % (satu persen), dan pipa yang berukuran lebih kecil atau sama dengan 80 mm harus dibuat kemiringan minimal 2 % (dua persen). Pipa limbah manusia harus dipasang dengan kemiringan minimal 2 % (dua persen)
  • Pada Ujung buntu dilengkapi dengan lubang pembersih (clean out) dengan ukuran diameter 50 mm atau 80 mm,
  • Ujung ujung pipa dan lubang lubang harus didop/plug selama pemasangan, untuk mencegah kotoran masuk ke pipa.


PENGERTIAN PLUMBING DI DALAM MANAJEMEN PROYEK

Teknik Sipil - Sistem plumbing adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari bangunan gedung, oleh karena itu perencanaan sistem plambing haruslah dilakukan bersamaan dan sesuai dengan tahapan-tahapan perencanaan gedung itu sendiri, dalam rangka penyediaan air bersih baik dari kualitas dan kuantitas serta kontinuitas maupun penyaluran air bekas pakai atau air kotor dari peralatan saniter ke tempat yang ditentukan agar tidak mencemari bagian-bagian lain dalam gedung atau lingkungan sekitarnya.

Setiap usaha dan atau kegiatan pada dasarnya menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup yang perlu dianalisis sejak awal perencanaannya, sehingga langkah pengendalian dampak negatif dan pengembangan dampak positif dapat dipersiapkan sedini mungkin. Dan berdasarkan hal tersebut telah ditetapkan peraturan pemerintah tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL). Plambing adalah seni dan teknologi pemipaan dan peralatan untuk menyediakan air bersih, baik dalam hal kualitas, kuantitas dan kontinuitas yang memenuhi syarat dan pembuang air bekas atau air kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemari bagian penting lainnya untuk mencapai kondisi higienis dan kenyamanan yang diinginkan.

Perencanaan sistem plambing dalam suatu gedung, guna memenuhi kebutuhan air bersih sesuai jumlah penghuni dan penyaluran air kotor secara efesien dan efektif (drainase), sehingga tidak terjadi kerancuan dan pencemaran yang senantiasa terjadi ketika saluran mengalami gangguan.

Drainase berasal dari bahasa Inggris “drainage” yang mempunyai arti mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air. Secara umum, sistem drainase dapat didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal.

Sistem drainase terdiri dari saluran penerima (interceptor drain), saluran pengumpul (collector drain), saluran pembawa (conveyor drain), saluran induk (main drain) dan bagian penerima air (receiving waters). Di sepanjang sistem sering dijumpai bagian lainnya seperti gorong-gorong, siphon, jembatan air (aquaduct), pelimpah, pintu-pintu air, bangunan terjun, kolam tando, dan stasiun pompa.

Fungsi utama peralatan plumbing gedung adalah menyediakan air bersih dan atau air panas ke tempat-tempat tertentu dengan tekanan cukup, menyediakan air sebagai proteksi kebakaran dan menyalurkan air kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemari lingkungan sekitarnya.

PEKERJAAN PENGUJIAN INSTALASI PLUMBING DI DALAM MANAJEMEN PROYEK

Teknik Sipil - Instalasi Air Bersih
  1. Pipa instalasi plumbing siap terpasang seluruhnya.
  2. Siapkan alat penekanan tekanan, pompa system mekanik atau pompa motor dan alat ukur tekanan (pressure gauge).
  3. Hubungkan pipa outlet dari instalasi pompa penekan ke pipa input instalasi bangunan. Pengetesan dilaksanakan dengan cara bagian demi bagian dari panjang pipa maksimal 50 meter atau atas petunjuk Pengawas/Direksi.
  4. Setelah selesai hubungan antara pipa instalasi bangunan dan alat pompa penekan, kran yang berhubungan ke instalasi diseluruh posisi ditutup dengan plug sesual dimensi kran.
  5. Pipa instalasi stap ditest, pompa penekan dijalankan sampai pressure gauge menunjukkan tekanan 8 kg/cm2 atau atas petunjuk pengawas/ Direksi.
  6. Tekanan 8 kg/cm2 ini harus tetap berlangsung selama 8 jam terus menerus (atau atas petunjuk pengawas/Direksi) tidak ada penurunan, kecuali akibat perubahan cuaca.
  7. Untuk pemeriksaan tekanan bias dibuat daftar, dalam daftar ini tercantum tekanan per jam maupun keadaan cuaca pada saat uji tekan dilakukan.
  8. Sesuai penguiian, sebelum pipa instalasi air bersih siap dipakai, maka pipa diisi larutan yang mengandung 50 mg Chloor/lIter, dan didiamkan selarna 24 jam. Setelah itu pipa instalasi dibilas dengan air bersih sampai kadar sisa. chloor 2 mg/I

Instalasi Pipa Air Kotor, Pipa Limbah Manusia
  1. Pipa instalasi seluruhnya siap terpasang.
  2. Test dilakukan dengan cara mengisi sistim, pipa, dengan air dan salah satu ujungnya. Pada bagian ujung ujung lainnya ditutup dan air harus mencapal elevasi yang paling atas. Demikian seterusnya baglan demi baglan sampai meliputi seluruh sistem.
  3. Air di dalam pipa yang dimaksud ditahan sampai 8 jam¬. Penurunan permukaan air maximal yang diperbolehkan adalah 10 cm.
  4. Setelah pengujian selesai system pipa harus dibersihkan dari segala kotoran yang mungkin ada.



JENIS-JENIS KOLOM DI DALAM MANAJEMEN PROYEK

Teknik Sipil - Menurut Wang (1986) dan Ferguson (1986) jenis-jenis kolom ada tiga:
1. Kolom ikat (tie column)
2. Kolom spiral (spiral column)
3. Kolom komposit (composite column)

Dalam buku struktur beton bertulang (Istimawan dipohusodo, 1994) ada tiga jenis kolom beton bertulang yaitu :
  1. Kolom menggunakan pengikat sengkang lateral. Kolom ini merupakan kolom brton yang ditulangi dengan batang tulangan pokok memanjang, yang pada jarak spasi tertentu diikat dengan pengikat sengkang ke arah lateral. Tulangan ini berfungsi untuk memegang tulangan pokok memanjang agar tetap kokoh pada tempatnya. Terlihat dalam gambar 1.(a).
  2. Kolom menggunakan pengikat spiral. Bentuknya sama dengan yang pertama hanya saja sebagai pengikat tulangan pokok memanjang adalah tulangan spiral yang dililitkan keliling membentuk heliks menerus di sepanjang kolom. Fungsi dari tulangan spiral adalah memberi kemampuan kolom untuk menyerap deformasi cukup besar sebelum runtuh, sehingga mampu mencegah terjadinya kehancuran seluruh struktur sebelum proses redistribusi momen dan tegangan terwujud. Seperti pada gambar 1.(b).
  3. Struktur kolom komposit seperti tampak pada gambar 1.(c). Merupakan komponen struktur tekan yang diperkuat pada arah memanjang dengan gelagar baja profil atau pipa, dengan atau tanpa diberi batang tulangan pokok memanjang.

Hasil berbagai eksperimen menunjukkan bahwa kolom berpengikat spiral ternyata lebih tangguh daripada yang menggunakan tulangan sengkang, seperti yang terlihat pada diagram di bawah ini.
Untuk kolom pada bangunan sederhan bentuk kolom ada dua jenis yaitu kolom utama dan kolom praktis.

Kolom Utama
Yang dimaksud dengan kolom utama adalah kolom yang fungsi utamanya menyanggah beban utama yang berada diatasnya. Untuk rumah tinggal disarankan jarak kolom utama adalah 3.5 m, agar dimensi balok untuk menompang lantai tidak tidak begitu besar, dan apabila jarak antara kolom dibuat lebih dari 3.5 meter, maka struktur bangunan harus dihitung. Sedangkan dimensi kolom utama untuk bangunan rumah tinggal lantai 2 biasanya dipakai ukuran 20/20, dengan tulangan pokok 8d12mm, dan begel d 8-10cm ( 8 d 12 maksudnya jumlah besi beton diameter 12mm 8 buah, 8 – 10 cm maksudnya begel diameter 8 dengan jarak 10 cm).

Kolom Praktis
Adalah kolom yang berpungsi membantu kolom utama dan juga sebagai pengikat dinding agar dinding stabil, jarak kolom maksimum 3,5 meter, atau pada pertemuan pasangan bata, (sudut-sudut). Dimensi kolom praktis 15/15 dengan tulangan beton 4 d 10 begel d 8-20.

Letak kolom dalam konstruksi. Kolom portal harus dibuat terus menerus dari lantai bawah sampai lantai atas, artinya letak kolom-kolom portal tidak boleh digeser pada tiap lantai, karena hal ini akan menghilangkan sifat kekakuan dari struktur rangka portalnya. Jadi harus dihindarkan denah kolom portal yang tidak sama untuk tiap-tiap lapis lantai. Ukuran kolom makin ke atas boleh makin kecil, sesuai dengan beban bangunan yang didukungnya makin ke atas juga makin kecil. Perubahan dimensi kolom harus dilakukan pada lapis lantai, agar pada suatu lajur kolom mempunyai kekakuan yang sama. Prinsip penerusan gaya pada kolom pondasi adalah balok portal merangkai kolom-kolom menjadi satu kesatuan. Balok menerima seluruh beban dari plat lantai dan meneruskan ke kolom-kolom pendukung. Hubungan balok dan kolom adalah jepit-jepit, yaitu suatu sistem dukungan yang dapat menahan momen, gaya vertikal dan gaya horisontal. Untuk menambah kekakuan balok, di bagian pangkal pada pertemuan dengan kolom, boleh ditambah tebalnya.

Dasar- dasar Perhitungan
Menurut SNI-03-2847-2002 ada empat ketentuen terkait perhitungan kolom:
  1. Kolom harus direncanakan untuk memikul beban aksial terfaktor yang bekerja pada semua lantai atau atap dan momen maksimum yang berasal dari beban terfaktor pada satu bentang terdekat dari lantai atau atap yang ditinjau. Kombinasi pembebanan yang menghasilkan rasio maksimum dari momen terhadap beban aksial juga harus diperhitungkan.
  2. Pada konstruksi rangka atau struktur menerus pengaruh dari adanya beban tak seimbang pada lantai atau atap terhadap kolom luar atau dalam harus diperhitungkan. Demilkian pula pengaruh dari beban eksentris karena sebab lainnya juga harus diperhitungkan.
  3. Dalam menghitung momen akibat beban gravitasi yang bekerja pada kolom, ujung-ujung terjauh kolom dapat dianggap jepit, selama ujung-ujung tersebut menyatu (monolit) dengan komponen struktur lainnya.
  4. Momen-momen yang bekerja pada setiap level lantai atau atap harus didistribusikan pada kolom di atas dan di bawah lantai tersebut berdasarkan kekakuan relative kolom dengan juga memperhatikan kondisi kekekangan pada ujung kolom.



 
Design by Free Wordpress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Templates